top of page

Golf: Tentang Diri, Energi, dan Kemenangan yang Sunyi

  • alfahaga
  • May 22
  • 3 min read

Ada sesuatu yang sangat romantis dalam olahraga golf—meskipun dari luar, ia terlihat seperti olahraga kalem dan sunyi. Tapi di dalamnya, ada gejolak yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang pernah berdiri di tee box, menggenggam stik, dan menatap bola kecil putih itu sambil menahan napas.


Ketika Rory McIlroy akhirnya memenangkan The Masters 2025, dunia menyaksikan bukan hanya seorang juara, tapi seseorang yang menaklukkan dirinya sendiri. Setelah 11 tahun tanpa gelar major dan berulang kali dihantui bayang-bayang masa lalu di Augusta, dia bangkit. Dan ketika air mata mengalir di pipinya, kita tahu: ini bukan sekadar trofi. Ini adalah penebusan—perjalanan panjang untuk berdamai dengan ekspektasi dan luka-luka batin. Rory tidak mengalahkan lawan, dia mengalahkan dirinya.


Sebagai seseorang yang pernah cukup akrab dengan olahraga ini, saya bisa bilang: golf adalah satu-satunya olahraga yang benar-benar membuat kita bertanding melawan diri sendiri. Saya pernah rutin main—dari driving range sampai turun ke berbagai lapangan di Jabodetabek dan sekitarnya. Sekarang udah jarang banget, mungkin udah satu tahun gak main di lapangan hijau, dan hampir sepuluh tahun sejak terakhir kali saya bermain secara konsisten.


Tapi memori dan rasa kagum itu tak pernah hilang.


Golf itu unik banget. Setiap gerakan kecil punya makna. Dari cara naruh jari di grip, bagaimana nge-backswing, posisi kaki, arah kepala, keseimbangan badan, bahkan napas saat swing—semua matter. Ini kaya belajar nyetir untuk pertama kalinya. Awalnya ribet banget, banyak hal yang harus diperhatiin secara sadar. Tapi lama-lama, kalau serius, semua itu bisa diinternalisasi. Jadi bagian dari muscle memory. Dan ketika semuanya klop—you’ll know. Bola terbang lurus, jauh, sempurna. Dan lebih dari itu, kita akan ngerasain energi yang ngalir dari tubuh lo ke bola. Pukulan itu jadi seolah kita sedang “melepaskan” sesuatu.


That “tak” sound. Crisp. Renyah. Nikmat. Kamu tahu kala kamu udah ngelakuin semuanya dengan benar. Dan sensasi itu, guys… bikin ketagihan. Karena pukulan sempurna itu adalah bentuk keharmonisan antara tubuh, pikiran, dan energi yang dilepaskan tanpa gangguan. Ibarat meditasi tapi kita gelakuinnya sambil berdiri, sambil mukul bola.


Dan yang bikin ini makin dalam—ya karena gak ada yang bisa kamu salahin kecuali diri sendiri. If you miss, it's on you. If you hit it perfect, it's you. That self-responsibility… that quiet intimacy between you and your own standard, itu yang bikin golf jadi begitu eksistensial buat saya.


Energi yang keluar saat swing, kalau gak sinkron, bakal mental balik ke badan kamu. Kamu bisa ngerasa nyeri di tangan, bahu, pinggang. Tapi kalau pas lagi sinkron… energi itu mengalir manis dari back-swing ke front-swing sampai final stance.. Ketika kita melihat bola terbang jauh lurus sempurna menyisakan suatu rasa meski sejenak.. pure joy. That’s what I call spiritual physics. Dan saya rasa, itu juga yang dirasain Rory. Ketika semuanya klop, bukan cuma bola yang terbang. Tapi juga beban dari dalam diri sendiri.


Makanya saya bilang, kemenangan Rory itu bukan soal green jacket. Tapi soal kemenangan terhadap setan-setan kecil di kepala kita sendiri. Sama seperti golf, hidup juga sering kali bukan tentang mengalahkan orang lain—tapi tentang menaklukkan dan memaafkan diri sendiri.


Golf mengajarkan saya hal itu.


Dan ketika akhirnya semuanya tepat sasaran… hidup pun bisa mengeluarkan bunyi “tak” yang renyah.


Satu momen kecil, tapi penuh kedalaman. Satu momen kecil yang singkat dan fleeting, tapi membuat kita ingin kembali dan kembali lagi karena kerinduan kita terhadap momen kemenangan kecil itu.


Satu momen kecil, yang mengingatkan kita bahwa once kita menjadi satu dan harmoni dengan takdir kita, maka semuanya akan senikmat itu, sebaik itu.


Tiga ketukan pendek yang sederhana, tapi menegaskan satu hal: golf bukan tentang permainan, tapi tentang pertemuan sunyi dengan diri kita yang paling jujur.


Dan di sana, keheningan bisa terdengar seperti musik kemenangan.

1 Comment


anita rusmala
anita rusmala
Jun 21

Gue udah coba RTP tinggi dulu skeptis, sekarang langganan. https://ash88.net/

Like
bottom of page